Kerajinan Kayu Kampung Sampangan

 

Tidak mau menyerah pada nasib begitu saja, Riyanto (46), salah seorang perajin mainan anak-anak di kawasan Jurangombo Magelang langsung banting stir dengan membuat mainan anak-anak berupa mobil truk berukuran jumbo setelah sebelumnya berprofesi sebagai tukang bangunan. Ditemui di rumah sekaligus bengkel produksinya di Kampung Sampangan Jurangombo Magelang Utara, bapak yang biasa disapa Pak To ini bercerita bahwa tahun 1997 menjadi awal mula ia terjun menjadi perajin mainan anak-anak. Kondisi ekonomi yang tidak menentu akibat krisis moneter, memaksanya harus memeras otak untuk mencari pekerjaan lain setelah menjadi tukang bangunan tidak lagi menguntungkan. Pilihan pun jatuh pada pembuatan mainan anak-anak setelah ia bekerja di Taman Kyai Langgeng (TKL) yang merupakan tempat wisata andalan di Kota Magelang. Pikiran kreatifnya terus mengembara melihat aneka mainan yang dijual di TKL kurang menarik. Akhirnya ia menemukan ide membuat kereta teletubis yang pada waktu itu terdapat film Teletubis yang sedang digemari. Tidak disangka, hasil tangan dinginnya, kereta teletubis tersebut laku keras tidak hanya di pasar Magelang saja, tapi sampai juga di Jogjakarta. Masa keemasan pun diraihnya. Namun, rupanya keberhasilan itu tidak berlangsung lama dan ia harus memeras otak kembali untuk mencari alternatif produk lain selain kereta teletubis. Pak To kemudian memutuskan untuk membuat replika mobil truk yang pada waktu itu belum banyak yang memproduksi. Tidak tanggung-tanggung, pria bersahaja ini langsung membuat replika mobil truk dalam ukuran jumbo, yakni 50 centimeter, 60 centimeter, dan 80 centimeter yang pada saat itu juga tidak ada yang berani membuatnya. Pak To kembali bercerita bahwa pada awal produksi hanya sebanyak 2-5 unit saja. Itupun masih sekadar iseng-iseng. Ternyata hasil karyanya disukai konsumen karena terbilang unik dan menarik, apalagi dengan ukuran yang besar. Dari situ, ia pun serius untuk terus menggarapnya hingga sekarang mampu memproduksi 40 unit per bulan. Pengerjaan dibantu oleh dua orang karyawannya.


Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *