Category: Bantul

  Dilaksanakan setiap Sabtu Legi Bulan Jumadilakir, mulai jam 13.00 WIB di Pendopo Sapto Sarosan di Dusun Krebet, Sendangsari, Pajangan. Maksud upacara ini adalah untuk melestarikan tradisi dan ungkapan syukur atas segala rejeki yang telah diterima masyarakat.

Dilaksanakan setiap Selasa Wage bulan Mei atau Juni, dari Pendopo Parangtritis menuju Parangkusuma, mulai jam 13.00 WIB. Maksud dari upacara ini adalah ungkapan terima kasih atas kelimpahan karunia, nikmat, hidayah, rejeki, dan keselamatan lahir batin kepada seluruh warga dan pengunjung Parangtritis.

  Upacara ini dilaksanakan setiap malam 1 Suro, mulai jam 20.00 dari Dusun Ngepet menuju Pantai Samas. Maksud dari upacara ini adalah ungkapan terimakasih atas rejeki yang telah diterima dan permohonan berkah untuk hasil bumi di masa yang akan datang.

Upacara ini dilaksanakan di Pantai Depok pada Kamis Wage atau Senin Wage bulan Sura dmulai jam 13.00 WIB. Upacara ini adalah ungkapan syukur atas anugerah rejeki yang telah diterima. Juga sebagai permohonan untuk keselamatan, rejeki, dan kesehatan di masa yang akan datang.  

Upacara ini biasanya dilaksanakan pada hari Minggu setelah Idul Fitri mulai jam 13.00 WIB . Dilaksanakan oleh nelayan Ngentak, Srandakan di Pantai Baru, Srandakan.  Upacara ini dimaksudkan sebagai ungkapan syukur atas rejeki yang telah diterima dan permohonan keselamatan dan kesejahteraan di tahun yang akan datang.

Upacara ini dilaksanakan pada Bulan Sura mulai jam 14.00 WIB oleh kelompok nelayan di Pantai Kuwaru. Maksud upacara ini adalah ungkapan syukur dan terimakasih atas rejeki dari hasil laut yang telah diterima dan permohonan untuk rejeki, kesehatan, dan kedamaian di masa yang akan datang.

Dilaksanakan pada salah satu hari Minggu bulan April. Acara ini dilaksanakan mulai jam 09.00 WIB dari Balai Desa Jagalan, Banguntapan menuju Makam Raja-raja Mataram di Kotagede dengan mengarak jodhang.

  Upacara ini diselenggarakan mulai jam 11.00 WIB di Pantai Parangtritis Baru setiap tanggal 5 bulan 5 Tahun Imlek. Upacara ini merupakan ungkapan syukur atas rejeki yang telah diterima dan untuk mengenang salah satu pahlawan masyarakat Thionghoa.

  Dilaksanakan setiap tanggal 20 Juli di Lapangan Trirenggo mulai jam 15.00 WIB. Keunikan dan daya tarik dari upacara ini adalah penggunaan pakaian adat dan Bahasa Jawa dalam pelaksanaannya. Setelah upacara selesai dilanjutkan dengan kirab pusaka dan jodhang menuju Lapangan Paseban Komplek Kantor Bupati Bantul. Disini jodhang yang terbuat dari hasil bumi diperebutkan masyarakat.

Upacara ini dilaksanakan di Komplek Makam Raja-Raja Mataram di Imogiri setiap hari Jumat Kliwon atau Selasa Kliwon di Bulan Sura mulai jam 08.00 WIB. Upacara ini diawali dengan doa oleh masing-masing juru kunci dari Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Ngayogyakarta, dilanjutkan dengan mengisi air ke enceh / tempayan. Air yang tumpah dari enceh atau tempayan ini…